Jumat, 19 Februari 2016

Membangun Karakter Diri dengan Kebiasaan

Tema membangun karakter diri ini adalah salah satu tema yang ada dalam program saya di level 5. Menurut saya, karakter adalah sebuah hasil dari berlatih, berlatih membiasakan diri untuk tujuan tertentu. Tentunya tujuan ini harus dijabarkan lebih lanjut. Ada tujuan jangka panjang, misalnya tujuan hidup, ada juga tujuan jangka pendek, misalnya…sebuah tujuan, untuk membuat sebuah kebiasaan tertentu.

Mereka yang ingin lebih terencana dalam hidup tentunya harus memiliki sebuah kebiasaan menulis dan merencanakan, sekaligus mengukur pencapaiannya. Ini sebenarnya bisa didapatkan andaikata kita melakukan Ritual Tafakur dan Meditasi dengan tepat. Karena, bagi saya, inti tafakur dan meditasi adalah membangun karakter diri ini. Selalu melakukan introspeksi diri, agar setiap tindakan yang dilakukan selaras dengan apa yang menjadi tujuan hidup kita. Jika kita punya tujuan, tentunya kita juga memiliki rencana kan, Dalam perencanaan ini kita akan membuat sebuah garis besar haluan kehidupan kita sendiri. ( referensi : Membuat Rencana Hidup ).

Sebagian besar hidup kita dikendalikan oleh kebiasaan. Kebiasaanlah yang membentuk diri kita. Karakter, Sikap dan Perilaku kita sehari hari terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan berulang ulang. Tubuh kita menjadi sehat, karena kebiasaan. Kebiasaan makan yang kita miliki dan kebiasaan olah raga yang kita lakukan.


Kegiatan kecil yang kita lakukan secara berulang akan membuat sebuah kebiasaan. Hal inilah yang menjadi dasar dalam Membangun karakter diri. Kalau kita berpikir bahwa semua tindakan yang kita lakukan setiap harinya merupakan “hasil pembuatan keputusan” yang dipertimbangkan dengan baik, anggapan itu bisa jadi tidak tepat. Sebab sebagian besar “hasil pembuatan keputusan” tersebut terjadi tanpa melibatkan keputusan sadar kita. Tindakan tindakan tersebut merupakan kebiasaan. Ini bisa berarti juga : kita sebenarnya tidak benar-benar membuat keputusan dalam melakukan tindakan tersbeut. Kebiasaanlah yang telah membimbing kita untuk melakukan tindakan tersebut, sebagaimana apa yang telah menjadi kebiasaan kita.

Apa yang dimaksud dengan karakter dan sikap? anda bisa membaca mengenai ini di artikel saya : Karakter Diri dan Sikap   dan bagaimana dasar dari pembentukan karakter dan sikap ? Kalau untuk ini anda bisa membacanya di : Pembentukan karakter dengan kebiasaan rileks dan tenang

Karena hal inilah dalam program program di level dasar saya membiasakan setiap peserta untuk melakukan Rileksasi Energi ( referensi :  Rileksasi Energi  ) se-sering mungkin. Karena rileksasi energi adalah sebuah metode untuk membuat kita lebih tenang, lebih memahami pikiran dan hati kita. Ini adalah sebuah dasar agar kita bisa melakukan Introspeksi diri dengan lebih baik lagi.

Nah di level yang selanjutnya, saya akan membimbing agar proses introspeksi diri tersebut bisa dilakukan lebih terfokus. Karena, kita juga harus paham, apa saja yang perlu dirubah dan kapan perubahan itu harus dilaksanakan, selanjutnya adalah menentukan batasan waktunya. Batasan waktu itu diperlukan agar kita punya target. Jika tidak, “kebiasaan” kita untuk mengulur waktu, memperlama waktu akan aktif, lama kelamaan ini akan membuat kemalasan.

Kagiatan membangun karakter diri ini bukanlah sebuah hal yang instan, beberapa klien meminta ini dilakukan secara instan, tapi maaf sekali, saya tida paham bagaimana cara yang instan dalam merubah karakter dan sikap ini. Ada yang menginginkan kegiatan membangun karakter diri ini dilakukan dengan cara yang tidak terlalu direncanakan, mengikuti aliran air saja, karena bagi mereka ini menjadi tidak menyenangkan tidak nyaman. Karena mereka mempunyai kebiasaan dalam membiarkan segalanya berjalan apa adanya ( seolah olah ini adalah sebuah kegiatan yang mengikuti irama alam, tapi tanpa sadar mereka mengikuti ego kemalasannya saja ). Beberapa orang ada yang berhasil dengan cara ini, membiarkan diri mereka mengikuti alur saja, tapi saya yakin, mereka yang berhasild engan cara ini memiliki sebuah bakat yang berbeda dibandingkan orang lain, nah bagaimana dengan orang lain yang tidak memiliki bakat seperti ini? Nah…karena inilah saya lebih memilih pendekatan yang bisa memanfaatkan bakat dan potensi yang ada di dalam diri setiap orang. Bukan hanya dimiliki sebagian kecil orang saja.

Waktu dulu sekolah dan kuliah, saya mengidolakan sekali michael jordan, banyak sekali rekor dan prestasi yang telah dicetaknya. Suatu ketika saya melihat videonya berlatih dalam menembakkan bola ke ring basket. Dan ternyata dia melakukannya dalam repetisi ratusan kali dalam setiap kali latihannya. Woow… yang menajdi pelajaran adalah, dahulu ketika saya melihat prestasinya saya sangat terpukau, bagaimana dia memiliki akurasi tembakan yang bagus sekali, ternyata setelahnya saya baru sadar bahwa selain memiliki bakat yang lebih dibandingkan pemain yang lain, dia mengimbanginya dengan latihan yang keras pula. Michael Jordan Membiasakan diri dalam menembakkan bola ke dalam keranjang, Jika kita melakukan latihan menambakkan bola ke dalam keranjang dari berbagai sudut lapangan dalam repetisi sampai ratusan kali, maka kita juga sama dengan menciptakan sebuah kebiasaan. Dalam pertandingan resmi, kebiasaan ini akan menjadi faktor penentu. Nah, selain Michael Jordan, kita saat ini bisa melihat bagaimana kerasnya Lionel Messi dan Christiano Ronaldo berlatih, lebih dibandingkan dengan rekan rekan se teamnya yang lain.

Jika kita melakukan sebuah tindakan, maka kita akan menciptakan sebuah kebiasaan. Jika kita menciptakan sebuah kebiasaan, maka kita akan membangun karakter diri. Jika kita membangun karakter diri , maka kita akan menciptakan nasib atau merubah jalannya kehidupan kita sendiri.

HATI membentuk pikiran, PIKIRAN membentuk pemahaman atau 'apa yang dipercayai", PEMAHAMAN membentuk kebiasaan, KEBIASAAN membentuk karakter, dan akhirnya KARAKTER secara permanen nampak dalam SIKAP (tingkah laku) kita.

Mengapa perubahan karakter harus dimulai dari hati?

Hati adalah pusat yang mengendalikan segala kemauan kita. Orang Ibrani menyebutnya dengan lev dan orang Yunani menyebut dengan kardia. Hati ini adalah sebuah organ etherik ( kasat mata/holografik ) hati akan sangat dekat dengan Ruhani, dimana Ruhani adalah tempat di mana Tuhan bertahkta dan memerintah hidup seseorang.

Rileksasi Energi adalah sebuah cara untuk terhubung dengan Jiwa/Hati Tenang. Potensi energi yang ada dibagian hati ini sangat luar biasa, jika kita mampu memanfaatkannya untuk membersihkan hati/jiwa/rohani dan memperkuat sistem kerja pikiran ( referensi : kekuatan pikiran manusia ) maka kita akan bisa mengirim program pikiran dan hati melalui sarana energi ke alam semesta, sehingga alam semesta akan merespond dengan program energi yang termanifestasikan sebagai kejadian kejadian yang seusai dengan rencana yang kita buat.

Setiap program saya akan menggunakan potensi energi yang ada di dalam diri setiap peserta, ketenangan hati, mudahnya menata pikiran, akan membuat karakter dan sikap kita menjadi baik, menjadi sebuah magnet keberhasilan diri. Dengan cara ini juga kita akan membuat energi yang ada di dalam diri kita menjadi termanfaatkan secara optimal, efektif dan efisien. Bagaimana cara kerja energi ini? Anda bisa membaca mengenai energi ini pada artikel saya : 12 hukum energi alam semesta  

Membangun karakter diri ini tidak mungkin bisa dilakukan secara instan ( referensi : Karakter Orang Sukses tidak dibuat secara instan ) haruslah dilatih dengan benar. Dan diukur hasilnya dalam satu satuan waktu tertentu. Kebiasan kebiasaan yang akan dibuat dalam program adalah sebuah kebiasaan yang dirancang untuk tujuan tertentu, untuk  karakter tertentu.

Sebuah kebiasaan, tidak hanya menyangkut aktifitas fisik saja, aktivitas jiwa/hati/mental pun menunjukkan gejala yang sama. Apa yang kita pikirkan dan rasakan secara rutin, berulang ulang, selanjutnya akan berubah menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini akan menimbulkan respond otomatis dalam berbagai kesempatan. Jika kita terbiasa berpikir positif, misalnya, maka fakta atau kejadian apapun yang kita hadapi, maka pikiran positiflah yang akan muncul. Bila kebiasaan kita adalah tenang, maka kita akan bisa merespond setiap kondisi dengan tepat. Jadi bisa juga dikatakan tepat, apabila kehidupan ini dianggap sebagai kumpulan kebiasaan. Segala karakter dan sikap kita saat ini, adalah hasil dari kebiasaan yang kita lakukan setiap hari dan setiap kesempatan. Jika kita ingin membangun karakter diri yang mengakomodir kesuksesan, maka kita harus mulai melatih diri, membuat kebiasaan, dan ini haruslah kita lakukan dengan perencanaan yang matang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar