Kekuatan Pikiran Positif sangat terkait dengan 12 Hukum Alam Semesta, salah satu dari 12 hukum alam semesta yang akan saya bahas adalah Hukum Tindakan, Hukum tindakan ini harus diterapkan guna memanifestasikan hal-hal pada kehidupan kita. Oleh karena itu, kita harus terlibat dalam tindakan yang mendukung pikiran kita, mimpi-mimpi, emosi dan kata-kata.
Hukum Tindakan menyatakan bahwa segala sesuatu menuntut adanya tindakan dari kita apapun itu. Awal mula dari segala tindakan adalah Hati yang cerdas, hati yang cerdas akan termanifestasikan sebagai Pikiran yang tertata dengan baik. Pikiran yang tertata akan dapat meunculkan kekuatan pikiran positif.
Tidak cukup kita hanya "memancarkan" keinginan kita lalu duduk berdiam diri menunggu datangnya keinginan tersebut. Coba buat diri kita layak, layakkan diri, maka apa yang kita inginkan akan lebih termanifestasikan. Cobalah untuk bertindak.
Tindakan kita tersebut bisa apa saja bentuknya, bisa meminta, bisa bersyukur dengan yang telah ada, bisa menjalani hidup seperti biasa, tetapi tetap harus ada tindakan, dan tindakan tersebut harus mendukung serta sejalan dengan pikiran, emosi dan keinginan kita.
Tanpa kita sadari, yang bertindak pertama kali adalah hati kita. Hati menurut keilmuan yang saya pelajari disebut sebagai jiwa. Hati ini akan merespond segala hal yang terjadi, bahkaan tanpa kita sadari juga. Segala yang muncul adalah respond dari energi yang dipancarkan melalui hati. Kekuatan pikiran positif, tidaklah mungkin bisa optimal, manakala hati kita tidak tertata dengan baik.
Ada aksi, maka setelahnya akan ada feedback reaksi. Jika sudah ada reaksi, paling tidak kita bisa belajar, apakah ada yang perlu diperbaiki? Supaya yang selanjutnya aksi kita akan lebih efektif dan efisien, reaksinya juga akan tepat.
Tidak masalah bila tindakan kita tersebut salah, yang penting kita melakukan sesuatu dan tidak remain stagnant atau statis.
Lebih mudah mengubah arah yang salah daripada berdiam diri tetapi mengharap sampai di tujuan.
Anda pernah dengar mengenai hukum karma?
Karma berarti "perbuatan / tindakan". Hukum karma adalah hukum semesta sebab-akibat, dimana setiap tindakan kita akan membuahkan hasil tindakan atau buah karma [karma-phala]. Yang berarti apapun yang terjadi pada diri kita di masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang, ditentukan sepenuhnya oleh tindakan diri kita sendiri. Tanpa ada intervensi dari Brahman, Dewa-Dewi ataupun pihak lain. Dan yang dimaksud dengan "tindakan" itu adalah pikiran, perkataan, dan perbuatan kita sendiri. Ketiganya ini yang akan berbuah atau membuahkan hasil. Oleh karena ada satu aksi, akan ada suatu reaksi. Hukum inilah yang mengatur kehidupan makrokosmos dan mikrokosmos, kehidupan semua mahluk di alam semesta.
Hukum karma sama sekali bukan tentang hukuman atau hadiah [pahala] dari Tuhan, tapi tentang tindakan kita sendiri beserta seluruh konsekuensinya. Kalau kita sombong, maka yang akan datang kepada kita adalah kebencian. Kalau kita penuh kebaikan, maka yang akan datang kepada kita adalah simpati dan pertolongan. Kalau kita menyakiti, maka kita akan disakiti. Kalau kita penuh kesabaran, maka yang akan datang kepada kita adalah simpati dan kasih sayang. Kalau kita banyak mengambil kebahagiaan orang, maka kita juga akan banyak mengambil penderitaan, dll.
Begitu juga dengan energi, jika kita mengirimkan energi ke pada sebuah obyek, atau kirimkanlah ke obyek yang sangat besar, yaitu alam semesta ini, maka alam semesta akan merespond, aksi atau tindakan kita dalam mengirim energi akan direspond dengan dikrimkannya juga energi kepada kita.
Jika kita bisa membuat hati kita menjadi tenang, maka otomatis bagian bagian dari hati bisa dioptimalkan, digunakan untuk menarik datangnya kesuksesan. Jika saja kita bisa merepsond segala peristiwa dengan tidakamelibatkan ego, amarah dan keinginan pribadi maka kekuatan pikiran positif bisa digunakan dengan tepat. Energi yang dimunculkan adalah energi yang memiliki kualitas sangat baik. Frekuensinya menjadi selaras dengan frekuensi Alam Semesta.
Hukum ini juga dijelaskan secara lebih rinci sebagai sebuah hukum dengan rumusan oleh Newton, gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.
Energi itu bersifat kekal. Menurut Einstein, energi tidak bisa dimusnahkan, ia hanya berubah bentuk. Lantas apa sajakah bentuk energi yang relevan dengan kehidupan manusia? Jawabannya adalah SEGALANYA! Energi di sini meliputi semua perbuatan yang kita lakukan, langkah kaki kita, ayunan tangan kita, kata-kata yang kita ucapkan, senyum yang kita bagi, bahkan niat yang terlintas dalam pikiran kita. Sejalan dengan konsep hukum karma, Newton dalam Hukum Newton menyatakan bahwa Aksi = Reaksi.
Apapun Aksi (energi) yang kita lepaskan, akan selalu memberikan Reaksi (balasan) yang setimpal. Artinya, semua perbuatan yang pernah kita lakukan, selalu memberikan dampak pada diri kita sendiri, bahkan pada anak cucu kita. Nah, bila kita menginginkan energi (dampak) yang baik dalam kehidupan kita dan anak cucu kita kelak, pertanyaannya adalah, “Energi (perbuatan) seperti apakah yang selayaknya kita lakukan?” Untuk menjawabnya, kita perlu menghubungkan ke-2 hukum alam tadi dengan sebuah hukum alam lainnya, yaitu Hukum Keseimbangan.
Hukum Keseimbangan menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini selalu berpasangan. Bila kita mengenal energi positif, tentunya sebagai penyeimbang Tuhan juga menciptakan energi negatif. Keduanya memang akan menciptakan sebuah keseimbangan. Dan Hukum Keseimbangan ini selalu bersinergi secara harmonis dengan hukum alam lainnya, termasuk Hukum Kekekalan Energi dan Hukum Aksi-Reaksi di atas. Energi positif selalu berkumpul dengan energi positif. Karena itu, umpan balik berupa energi positif HANYA akan diperoleh bila kita juga selalu menebar energi positif.
Selama bulan Januari 2016 saya mengalami banyak sekali kejadian yang menarik, banyak klien saya yang menurut saya bukanlah orang orang biasa saja, bisa menggunakan kekuatan pikiran positif nya untuk berbagai macam hal, saya melihat mereka menjadi sangat sukses. Apa yang mereka miliki adalah bisnis yang sangat maju. Tapi kenapa pada akhirnya mereka merasa “garing” dalam hidupnya ?
Jika hanya dilihat sekilas, para klien saya ini adalah orang orang yang sukses, pemilik usaha transportasi yang memiliki belasan, bahkan puluhan bis pariwisata. Ada yang menjadi trainer yang daftar acara pelatihannya sudah sangat terjadwal, bahkan mungkin jadwalnya sudah penuh untuk tahun 2016. Ada yang memiliki jaringan spa di banyak hotel berbintang 5, memiliki resort, keluarga yang sepertinya harmonis, tapi kenapa mereka masih merasa “garing” ?
Menurut hasil diagnosa saya sebagai praktisi energi jiwa, saya melihat mereka ini masih belum bisa menataa haatinya. Buka saya lebih hebat dalam menata hati ya, saya juga masih belajar, bahkan saya juga belajar banyak kepada mereka ini. Tapi saya sudah mulai bisa belajar. Karena metode dalam keilmuan saya ini adalah untuk menata hati, membuat hati menjadi cerdas, sehingga saya lebih mudah dalam menata dan mengoptimalkan pikiran. Ini yang membuat saya mulai bisa merasakan faedah dari kekuatan pikiran positif.
Terkait dengan hukum keseimbangan :
Ketika seseorang menemukan esensi dari ke-Satu-an Tuhan, bahwa pada Tuhan tidak ada lagi dualisme. Yang ada hanyalah Singular. Maka, ia tidak lagi berkata, "think positive!" Sebagai seruan motivasi kepada sesamanya. Karena mengatakan "positive" berarti ia mengakui adanya "negative". Dan seruannya itu menghantarkan kedua energi itu secara bersamaan.Ingatlah, jikau kau "Tau", maka kau memiliki tanggung jawab atasnya dan ber-laku di dunia ini mencerminkan pengetahuan itu. Yang sudah Tau tidak mungkin kembali menjadi tidak Tau.Maka ia pun akan selalu menyerukan ke-Satu-an Tuhan kepada orang lain.Yang Satu itu adalah yang tidak terbagi. Namun tidak ada kata bahasa yang tidak memiliki dua kutub arti. Tetapi ia yang Tau senantiasa memancarkan Tuhan setiap saat. Ia mengerti "Rasa" yang harus ia serukan.Tuhan adalah cinta.Rasa cinta tanpa duality. Cinta itu bukan lawan dari benci.Dari cinta itu muncul bahagia murni yang bukan lawan dari sedih.Maka ia alirkan cinta Tuhan itu ke setiap ucapannya. Rasa kebahagiaan tanpa batasan ruang waktu.Berbahagialah! sekarang!
Kekuatan pikiran positif ini ternyata tidak begitu saja bisa kita manfaatkan. Hati kita haruslah bisa merasa tenang dan bahagia, jika ini terjadi maka kekuatan pikiran positif bisa digunakan dengan optimal.
Capailah kondisi hati yang tertata, ekspresinya adalah ketenangan dan kedamaian. Maka pikiranpun akan bisa dikendalikan, kekuatann nya akan bisa menajdi sarana ahidup yang lebih baik. Keseimbangan antara tiap bagian dari diri adalah sebuah pemahaman yang menjadi “kesadaran”.
Kalau menurut saya, hukum tindakan ini sangatlah berpengaruh dengan suasana hati, baru kemudian suassana hati ini akan mempengaruhi pikiran, kita akan menjadi lebih mudah untuk menata pikiran.
Titik temunya ada di “kesadaran” dan kecerdasan hati.
Potensi energi yang ada di dalam hati kita sangatlah besar, melampaui potensi energi kekuatan pikiran.
Pengalaman saya pribadi, ketika saya rajin berlatih menata hati, maka rasanya akan menjadi tenang dan damai. Tenang ini adalah sebuah kondisi dimana saya bisa mengaktifkan energi dari dalam hati tenang/jiwa tenang. Ini sangatlah sulit dilakukan jika kita tidak mempunyai metodenya, jika sudah mempunyai metodenya sayapun harus rutin melatihnya, bukan hanya punya ilmunya tapi tidak pernah mengaplikasikannya. Untuk bisa mengaplikasikannya saya harus rajin berlatih.
Jika saya bisa tenang maka saya menjadi lebih mudah belajar mengenai pikiran saya sendiri. Saya menjadi mempunyai kesadaran, kesadaran inilah yang membuat saya bisa bisa memahami pikiran saya sendiri. Saya jadi paham dengan asumsi/kesimpulan yang muncul dari proses olah logika. Saya menjadi lebih aware dan cepat melakukan introspeksi diri. Jadi tindakan yang dilakukan oleh hati akan membuat energi yang dikirimkan ke alam semesta menjadi lebih baik, lebih fokus. Energi ini akan membackup sistem kerja pikiran. Energi yang membwa program tenang akan membuat kerja otak menjadi lebih optimal, ketenangan ini akan direspond oleh pikiran dengan pola kerja yang positif, dimana asumsi negatif bisa dihadapi dengan afirmasi positif. Inilah yang sering disebut sebagai kekuatan pikiran positif.
Cara cara yang saya kembangkan ini merupakan sebuah cara yang saya dapatkan metode dasarnya dari ilmu energi spiritual nusantara, saya kembangkan sendiri menjadi berbagai metode untuk bisa mengakomodir datangnya klien klien dalam program pelayanan saya. Kesadaran Semesta Diri merupakan sebuah kondisi dimana kita bisa sadar dengan pikiran dan hati kita, kita bisa memanfaatkan kekuatan pikiran positif untuk perjalanan kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar