Kadang kala imajinasi tadi hanyalah tersimpan saja dalam pikiran. Pada sebagian orang yang sudah mahir dalam menggunakan setiap aset yang ada di tubuhnya secara optimal maka imajinasi tadi bisa menjadi nyata di kehidupan di dimensi ini.
Aset itu adalah setiap apa yang ada dalam tubuh fisik dan tubuh eteriknya. Contohnya adalah energi. Energi yang tersimpan dan dapat dibangkitkan dalam tubuh manusia ssungguhnya adalah sangat besar. Banyak yang sudah dapat membangkitkan energy ini. Misalnya banyak perguruan silat yang bisa membangkitkan energi yang juga disebut sebagai tenaga dalam. Yang lebih advance lagi adalah orang yang dapat memanfaatkan tenaga atau energi alam semesta. Dan tentunya itu akan jadi sangat besar. Energi alam semesta ini sangatlah dahsyat. Besar sekali.
Setelah dapat menggunakan energi ini maka setiap orang dapat juga berlath untuk menyalurkan energi ini ke level imajinasinya. Energi yang dapat disalurkan ke level imajinasi sesungguhnya adalah modal dasar untuk menciptakan atau mewujudkan apa yang ada dalam imajinasinya tersebut.
Imajinasi yang dibarengi dengan energi yang cukup maka hasilnya adalah sebuah penciptaan.
Apa hubungan nya dengan Prinsip chanelling yang sedang kita bahas disini?
OK mari kita kembali ke soal Chanelling.
Setelah kita mempunyai energi yang cukup maka akan menjadi sangat mudah untuk terhubung ke obyek lain di alam semesta ini.
Jika kita ibaratkan dengan sebuah HP. HP dengan kemampuan batere yang bagus tentunya akan jadi sangat mudah untuk selalu mendapat sinyal yang optimal. Saya menggunakan Smartphone Blackberry. Masalah yang pertama dihadapi jika kita ada di perkotaan pasti pada batere. Saya harus selalu membawa batere cadangan. Semakin banyak aktivitas yang dikerjakan, apalagi aktivitas yang harus selalu terkoneksi dengan signal yang optimal, maka batere akan jadi smeakin cepat terkuras. Hanya beberapa jam saja Batere sudah drop. Jadilah saya pergi kemana mana harus membawa charger. Jika di daerah terpencil, misalnya di daerah tengah laut. Dan tidak ada signal dari provider, maka saya harus menggunakan telephone satelit. Telephone yang dapat terkoneksi dengan satelit, baru bisa terhubung dengan dunia luar.
Begitu juga dengan manusia. Jika manusia bisa mempunyai batere yang baik. Atau paling tidak bisa memanfaatkan sumber energi yang berasal dari alam yang tentunya sangat besar maka manusia kan mememiliki energi yang luar biasa besar.
Kemudian jika manusia tersebut mempunya antenna yang optimal, yang dapat terkoneksi-chanelling dengan obyek obyek yang ada di alam semesta, lebih luarbiasa lagi jika dapat terkoneksi-chanelling dengan sumber sumber informasi. Maka hasilnya adalah manusia yang nantinya dapat bermanfaat bagi sekitarnya karena mempunyai akses ke sumber sumber informasi yang tanpa batas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar